CIREBON RAYA | INDRAMAYU — DPP Partai Nasdem menegaskan bahwa tidak ada mahar politik dalam pencalonan sebagai anggota legislatif dari fraksi Nasdem.
Demikian hal tersebut disampaikan Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari merespon mundurnya ratusan pengurus Partai Nasdem di Kabupaten Indramayu.
Ia mengatakan, pengakuan mahar miliaran rupiah tidak benar. Ia pun memastikan akan menindak tegas oknum yang meminta mahar kepada para caleg yang akan di Pileg 2024 mendatang.
Anggota Komisi III DPR RI fraksi Nasdem ini terpaksa angkat bicara pasca menyusul ramainya video di media sosial yang mengatasnamakan diri kader DPD Nasdem Indramayu ramai-ramai mundur dan melepaskan alamamater Nasdem.
“Yang jelas tidak pernah ada satu kebijakan pun dari partai untuk meminta mahar,” tegas Taufik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (13/6).
Terkait klaim Ketua DPD Nasdem Indramayu Husen Ibrahim yang mengaku diminta mahar Rp 3,5 miliar ternyata sudah mundur dari partai. Bahkan, Husein Ibrahim itu sudah tidak maju dari Partai Nasdem.
“Itu sedang kami telusuri lagi, dan sebenarnya sudah diakui juga bahwa yang bersangkutan sebenarnya sudah berpindah ke partai lain, maju dari partai lain,” tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Taufik ini perlu ditelisik apa motif Husen Ibrahim yang bersikap demikian ke Partai Nasdem.
“Apakah ada maksud di balik itu? apakah ada maksud politis dan sebagainya? Nanti kita bisa telusuri lebih lanjut dan kita lihat nanti perjalanan berikutnya,” imbuhnya.
Sementara pengurus Nasdem di Kabupaten Indramayu meyakini kader di tingkat akar rumput masih konsisten.
Salah seorang Bacaleg bernama Sri Wahyuni Utami menjelaskan, selama berproses menjadi kader Nasdem hingga mengikuti tahapan calon legislatif, tidak pernah disodorkan syarat adanya mahar politik.
"Selama pencalegan, tidak ada mahar politik. Tahapan pencalegan berjalan normal seperti biasanya," katanya, seolah menepis rumor yang tak sedap itu. (R/01)