CIREBON RAYA | BREBES — Bakal calon presiden 2024 dari koalisi perubahan, Anies Baswedan menyebut Perubahan bukan saja soal ganti pimpinan, tetapi lebih pada meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Ketika dengar kata perubahan, Perubahan ini bukan soal ganti presiden, bukan, kenapa lah wong Presiden yang saat ini sudah 10 tahun, diminta diganti atau tidak ya memang akan selesai, jadi tidak perlu juga kita membahas itu, kenapa, karena memang akan berakhir," kata Anies saat hadiri Jambore Nasional di Brebes, pada Senin (14/8).
"Kepengen kebutuhan pokok tetap mahal, kepengin pendidikan tetap sulit, kepengin kesehatan tetap sulit ?, kalau tidak mau yuk kita dukung jadi bagian gerakan perubahan," ajak Anies
Selain ajak relawan, Anies juga menilai kehadiran dan dukungan para relawan berkumpul sebagai bentuk mengirimkan pesan bekerja mengentaskan kemiskinan.
"Ini tidak disengaja, tapi perhatikan, bahwa seluruh relawan se-Indonesia berkumpul di Kabupaten termiskin di Jawa Tengah, untuk mengirimkan pesan bahwa kita bekerja untuk mengentaskan kemiskinan, kita bekerja untuk menghadirkan perubahan," ujar Anies.
Selain itu, disinggung nama Yeny Wahid yang santer bakal menjadi bakal wakil presiden untuk mendampingi di pilpres 2024 mendatang, Anies hanya menyebut; warga negara Indonesia.
Sementara dijelaskan Ramli, Ketua Panitia, kehadiran Anies Baswedan di Padepokan Kalisoga yang juga merupakan desa kelahiran Sudirman Said, untuk membuka acara Jambore Nasional.
Acara yang ditempatkan di padepokan milik Sudirman Said, hadirnya relawan se-Indonesia dengan maksud menyatukan visi, semangat dan gerakan untuk menyatukan diri untuk memenangkan pilpres 2024.
"Mereka dari berbagai provinsi, jumlah kami ada 250 simpul relawan lebih dan jumlah orangnya hampir 300 orang," terang Ramli.
Sementara terpantau acara yang juga dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Said Didu dan juga Sudirman Said, Sejumlah tokoh partai koalisi perubahan turut hadir. Hadirnya Anies juga mampu menghadirkan ribuan masa pendukungnya. (erni)