CIREBON RAYA | JAKARTA — Partai Gerindra membocorkan akan ada partai dengan warna “merah-putih” yang bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sejumlah pihak menduga partai itu adalah Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang benderanya dominan dengan warna merah-putih.
Menanggapi kabar tersebut, Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek menyebut partainya saat ini belum menentukan dukungan capres.
Menurut Pasek, PKN masih menunggu pengumuman cawapres hingga final.
Dia menyebut keputusan dukungan capres oleh PKN akan diputuskan lewat rapat Majelis Agung. Sementara, rapat tersebut baru akan digelar saat masa pendaftaran di KPU telah dibuka.
"Kita belum jadwalkan. Menunggu drama politik pilpres selesai menuju pendaftaran. Sekarang masih belum jelas pasangan semua capresnya dan juga koalisinya," kata Gede Pasek Suardika, hari ini (10/10).
Partai Kebangkitan Nusantara masih berjibaku dan disibukan dengan urusan pencalegan kadernya. Hingga saat ini, Gede mengaku masih menunggu dan mengamati.
"Sampai saat ini PKN masih fokus urusan pencalegan dan sabar menunggu proses drama politik Pilpres mencapai ujungnya, yaitu koalisi parpol pengusung dan pasangan Capres-Cawapresnya sudah jelas,” ujar Gede Pasek.
Gede mengatakan, bahwa PKN akan menjatuhkan dukungan selama proses pencapresan partai politik telah kukuh. Sebab kata mantan politisi Partai Demokrat itu, PKN hanyalah partai pendukung koalisi, bukan pembentuk.
"Kita kan hanya parpol pendukung sehingga baru akan menentukan sikap setelah melihat parpol pengusung usai menjalankan tugasnya," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, mengaku tak mau terburu-buru menentukan arah dukungan di Pilpres 2024.
Terkait pemilu 2024, kata Anas Urbaningrum, fokus utama PKN adalah keberhasilan pada pemilu legislatif.
"Kita berjuang bersama untuk tembus DPR dan mempunyai kursi di DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sebanyak mungkin. Inilah pondasi pokok masa depan politik PKN," ungkap Anas (8/10)
"Urusan pilpres, PKN sabar menunggu sampai koalisi tuntas terbentuk dan pasangan calon definitif berapa pasang dan siapa saja, sambil PKN mempertimbangkan semua faktor penting," imbuhnya. (rl/by)