CIREBON RAYA | BALI — Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Kusworo, S.E.,M.M. turun langsung menyampangi posko-posko Satgas Evakuasi KTT AIS Forum yang diselenggarakan di Bali. Langkah ini merupakan upaya memastikan kesiapsiagaan personil ataupun Alut serta sinergitas dengan lintas sektoral, yakni TNI bersama potensi SAR.
Pada pelaksanaan tugas Satgas Evakuasi, kekuatan gabungan ini tersebar di beberapa titik strategis dan terukur. "Selama KTT AIS ini Basarnas berada dibawah satuan tugas pengamanan Mabes TNI," terang Kabasarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, S.E.,M.M. Dalam event internasional tersebut kecepatan respon time apabila terjadi kondisi darurat, sangat diperlukan. Adanya rencana-rencana pergerakan SRU darat, laut dan udara telah dirumuskan pada rapat-rapat sebelumnya.
Pagi ini, Selasa (11/10/2023) mengawali pengecekan kesiapan Heli Dauphin 3606 di Posko Satgas Udara bertempat Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai. Kabasarnas didampingi Direktur Kesiapsiagaan Agus Haryono, S.S., M.A.B. serta Kepala Kantor SAR Denpasar, I Nyoman Sidakarya, S.H. Kedatangannya diterima diterima langsung oleh Danlanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb Agni Prayogo, S.E. Selang beberapa jam, kembali merapat Heli Dauphin 3604 yang sementara ditempatkan dalam mendukung kegiatan dan nantinya akan melanjutkan tugas untuk kegiatan GP di Mandalika.
Usai memastikan Alut udara siap dikerahkan, Kabasarnas beserta rombongan bergeser ke Posko Puja Mandala. Dimana tempat tersebut merupakan posko utama Satgas Evakuasi yang dikendalikan langsung Kasdam IX Udayana Brigjen TNI Sachono, selaku Komandan Satgas Evakuasi. Pada posko Puja Mandala, Basarnas menempatkan 7 personil beserta Alut darat. Peran serta dukungan potensi SAR yang tergabung dalam FKP3 juga hadir dan sinergitas itu mendapatkan respon positif oleh Kabasarnas. "Saya selalu menekankan kepada rekan-rekan di Basarnas untuk mempersiapkan atau memprediksi kondisi yang terburuk supaya kita alert," pungkasnya.
Tujuan terakhir pengecekan yakni Alut Laut di Pelabuhan Benoa. Selain disiagakan KN SAR Arjuna 229 dengan panjang kappal 40 meter juga dan ada perbantuan Rescue Boat (RB) 220 dari Kantor SAR Mataram. "Kapal ada 7, yang standby di sini ada 2 dan yg standby di masing-masing pos ada 5," jelas Kabasarnas.
Disela rangkaian kunjungan Kabasarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, S.E.,M.M. menyempatkan diri bertatap muka dengan seluruh pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, sekaligus melakukan pengecekan peralatan SAR. (Hms)