Notification

×

Dampak Kekeringan El Nino Di Kabupaten Subang Melanda 12 Kecamatan

Rabu, Agustus 07, 2024 | 03:21 WIB Last Updated 2024-08-06T20:21:08Z

CIREBON RAYA | SUBANG — Dinas Pertanian Kabupaten Subang melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Sulaeman Sidik mengungkapkan, bahwa di Kabupaten Subang ada 12 Kecamatan yang harus mewaspadai kekeringan yang akan terjadi selama tiga bulan.

"Ini di perkirakan akan terjadi di mulai bulan Agustus, September dan Oktober," ujar Sulaeman Sidik Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Subang, kemarin.

Ia juga menyampaikan bahwa Kecamatan yang akan terdampak kekeringan El Nino di Kabupaten Subang ada 12 Kecamatan.

"Kecamatan Cipunagara, Kecamatan Pusakanegara, Kecamatan Sukasari, Kecamatan Kalijati, Kecamatan Pagaden, Kecamatan Pagaden Barat, Kecamatan Pusakajaya, Kecamatan Cipendeuy, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Blanakan dan Kecamatan Cibogo,” jelasnya.

Selain itu, ia pun minta para petani agar memanfaatkan sumber-sumber air. Seperti di sungai dan embung. Karena kemungkinan yang masih tersedia di situ. 

Selain itu, Kata dia, petani juga harus memanfaatkan air dari waduk Jatiluhur yang mengalir ke subang.

"Gunakan lah, air dan sehemat mungkin supaya tanaman bisa terkendalikan dan bisa panen menjelang masa pasca panen dan kemudian juga gunakan sumber-sumur yang ada di lingkungan sekitarnya," tuturnya.

Ia juga mengingatkan kepada para petani dan para kelompok tani, sehubungan dengan cuaca saat ini tidak menentu untuk menjaga tanamannya

“Manfaatkan air yang ada agar ketersediaan pangan tetap terjaga,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Subang melalui bidang pangan selalu eksis dalam pendampingan Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim Kemarau 2024 di Indonesia diprediksi MUNDUR pada 282 ZOM (40%), SAMA pada 175 ZOM (25%), dan MAJU pada 105 ZOM (15%)," ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers Awal Musim Kemarau di Kantor BMKG di bilangan Kemayoran, Jakarta.

Dwikorita menjelaskan, wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur yaitu sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku.

Sementara itu, tambah dia, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka secara umum Musim Kemarau 2024 diprediksi bersifat NORMAL dan ATAS NORMAL, masing-masing sebanyak 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73%) yang diprediksikan akan bersifat BAWAH NORMAL.

Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah dan sebagian Papua Selatan. (*)